Langsung ke konten utama

Faidah Memilki Anak (Part 1)

 

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.

Dipembahasan sebelumnya kita sudah membahas mengenai Faidah Pernikahan yang salah satunya adalah Faidah Memiliki Anak. Dikesempatan kali ini kita akan membahas Faidah Memiliki Anak.

Faidah yang pertama dari pernikahan adalah memiliki anak. Dan ini merupakan faidah yang paling fundamentalis, yang paling prinsip, yang paling dasar dalam pernikahan. Maka sekali lagi anak itu tujuan yang paling mendasar.

Maka jangan sampai ada orang menikah tapi tidak mau punya anak. Atau menikah takut memiliki anak, dan untuk menghasilkan anak itulah syariat meletakkan suatu pernikahan.

Jadi adanya syarat menikah supaya lahir seorang anak anak yang dalam islam diakui sebagai anak. Karena kalau tidak ada pernikahan dalam Islam yang lahir itu tidak diakui sebagai anak alias tidak punya bin atau binti.

Tapi dalam islam kalau menikah maka akan punya status fulan bin fulan fulanah binti fulanah tapi kalau tidak menikah ya bingung. Maka syariat menetapkan pernikahan supaya apa?

Lahir yang namanya anak sehingga anak menjadi prinsip yang paling dasar yang paling fundamental.

Dan memiliki anak itu bisa sampai pada. Qurbah atau mendekatkan diri kepada Alloh. Ditinjau dari 5 Hal. Artinya, pernikahan kemudian mempunyai anak itu bisa bernilai mendekatkan diri kepada Alloh. Orang menikah kemudian berusaha punya anak, bisa bernilai mendekatkan diri kepada Alloh subhanahu wa taala itu ditinjau dari 5 Hal. Inilah yang akan menjadi kajian kita. Apa faidah yang istimewa di dalam islam, ketika seseorang itu memiliki anak.

Yang Pertama Faidah yang pertama bersesuaian dengan kecintaan Alloh dengan usaha untuk menghasilkan anak atau keturunan untuk melestarikan jenis manusia. Melestarikan jenis manusia itu merupakan tujuan Alloh subhanahu wa taala menciptakan manusia adalah laki laki ada perempuan. Alloh subhanahu wa ta ala berfirman “Wahai sekalian manusia sesungguhnya kami menciptakan kalian itu dari jenis laki laki dan perempuan.  dan kami jadikan kalian itu berbangsa bangsa bersuku suku dan berbangsa supaya kalian saling ta’aruf supaya kalian saling mengenal sesungguhnya yang paling mulia di sisi Alloh di Antara kalian adalah yang paling bertaqwa sesungguhnya Alloh maha mengetahui”.

Jadi Alloh subhanahu wa taala menciptakan manusia ada jenis laki laki ada jenis perempuan tujuannya apa? Supaya dari 2 jenis laki laki dan perempuan itu lahirlah banyak manusia sampai bersuku suku dan berbangsa bangsa.

Maka ketika ada sepasang suami istri yang berusaha untuk mendapatkan keturunan hakekatnya dia telah bersesuaian dengan kehendak Alloh subhanahu wa taala.

Sebaliknya kalau orang yang menikah akan tetapi tidak mau punya anak atau hanya menginginkan anak yang sedikit saja.

Berarti dia telah menyelisihi kehendak Alloh subhanahu wata'ala. Sehingga prinsipnya semakin banyak anaknya semakin dicintai oleh Alloh. Ini prinsipnya.

Kenapa? Karena semakin banyak anaknya semakin banyak keturunannya semakin membuat Alloh cinta semakin membuat Alloh ridho. Kami yang memberi rizki kalian dan anak-anakmu itu kata Alloh.

Jadi nggak usah khawatir. Rizkinya sudah diatur, namanya juga perjuangan semakin susah pahala ini semakin banyak. Ini prinsip keyakinan kalau kita tidak punya prinsip gak punya keyakinan hidup ini akan terasa cape. Sebab hidup di dunia itu nggak ada ceritanya mudah nggak ada. Kalau ingin hidup enak itu du surga.

Link Video : Faidah Memiliki Anak (Part 1)

SEMOGA BERMANFAAT

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina (Part 1)

  Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina   اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.             Saudaraku yang dirahmati Alloh, tentu saja ketika kita dihadirkan atau disodorkan berita-berita mengenai Baitul Maqdis tidak sedikit diantara kita yang merasa bingung, merasa kurang referensi, merasa tidak memiliki banyak informasi tentang kejadian-kejadian yang muncul di Baitul Maqdis, kenapa bisa muncul..?   Karena itulah kami berfikir baik kiranya kami memberikan sebuah sharing tentang

Alasan Kaum Muslimin Tidak Terpanggil Hati Dan Jiwanya

  MENGAPA HARUS PALESTINA اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya. Saudaraku yang dirahmati Alloh. Mengapa Harus Palestina..? Ada beberapa alasan, tidak sedikit kaum Muslimin yang tidak terpanggil hati dan jiwanya disaat banyak saudara mereka yang teraniaya, “mengapa memikirkan yang jauh disana? Disini juga banyak yang menderita” kalimat tersebut sering kita dengar. Ada juga disaat ribuan darah Kaum Muslimin ditumpahkan orang kafir masih sempat mengeluarkan melarang berdemo membela Palesti