Langsung ke konten utama

Keutamaan Memandikan dan Mensholati Jenazah

 

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.


Segala sesuatu yang hidup pasti akan mati, begitu juga manusia akan mati. Namun, kita sebagai manusia yang masih bernafas bagaimana dalam bersikap mengenai seseorang yang meninggal.

Disini kita akan membahas mengenai Keutamaan Memandikan dan Mensholati Jenazah.

 

Menggali kuburan, memandikan mayat dan mengkafani bagaimana kita mengetahui, memandikan mayat mengkafani merupakan sebuah amal yang ternyata begitu besar di sisi Alloh karena ternyata mayat ketika dia tidak mampu berbuat apa yang harusnya dia lakukan sendiri secara mandiri.

Tapi ketika dia dimatikan orang, orang yang mereka merelakan dirinya untuk memandikan rela untuk mengkafani, maka mereka memiliki sebuah nilai yang besar di sisi Alloh subhanahu wa ta’ala.

Sekarang kita menuju kepada poin yang diantara anak tangga kita menuju kepada surganya Alloh yaitu adalah ketika diterangkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di Antara anak tangga yang bisa menghantarkan kita kepada puncak ketinggian Surga yaitu adalah ketika kita melapangkan waktu kita untuk mensholati jenazah dan melapangkan waktu kita untuk mengantarkan jenazah.

Jadi didalam penyelenggaraan jenazah itu terbagi menjadi 2 dari Memandikan dan Mengkafani.

Maka ini memiliki keutamaan yang besar dari mensholatkan hingga menguburkannya. Ini juga memiliki keutamaan.

Makanya siapapun seorang muslim yang mereka memperhatikan kewajiban fardu kifayah ini. Mereka memandikan mereka mengkafani apabila diberikan amanah oleh keluarganya, lalu mereka mensholati sampai menguburkan ke pemakaman.

Maka dia memiliki keutamaan yang besar dan keutamaan itu merupakan keutamaan yang harusnya tidak boleh dipandang lalai, tidak boleh dipandang sebelah mata dan tidak boleh dianggap lalai bagi mereka yang memulung amalan menuju kepada surga.

Mari kita dengarkan apa yang disampaikan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Rasulullah mengatakan dalam satu riwayat muslim. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyampaikan, barang siapa yang menshalati jenazah, tetapi dia tidak mengantarkan dia hanya mensholati saja.

Jadi soal jenazah yang kita lakukan sholat jenazah.Yang kita kerjakan kalau kita sholat, jenazah memintakan ampunan kepada orang yang meninggal dunia dari kerabat yang kita kenal atau seorang muslim yang kita ketahui, tetapi kita tidak mengantarkan ke kuburan, maka kita mendapatkan satu Qirot, kata Rasulullah “siapapun yang salat lalu mengikuti jenazah itu sampai ke area kuburan, maka dia mendapatkan 2 Qirot” kata Rasulullah.

Maka sahabat itu berkata, “apa yang dimaksudkan dengan Qirot, Apa yang dimaksudkan dengan Qirot ya Rasulullah?”

 

Maka Nabi menjawab bahwasanya Qirot itu artinya pahala yang dia dapatkan sebanding dengan beratnya gunung uhud dan itu menunjukkan kepada kita besarnya keutamaan untuk mensholati dan besarnya keutamaan untuk menghantarkan kolaborasi jenazah ketika dia dikuburkan.

Sebelum kita membahas tentang ini, tentunya ini merupakan sebuah pelajaran besar yang kita harus paham bahwa adanya transaksi manusia kepada Alloh itu transaksi yang luar biasa transaksi kepada zat yang maha kasih di mana Alloh tidak pernah berhitung untuk memberikan kebaikan kepada mereka yang menepati kewajiban mereka di dalam syariat yang Alloh turunkan.

Kita bisa membayangkan sholat jenazah, sholat jenazah itu kalau kita lihat durasinya sholat jenazah itu durasinya tidak sampai 5 menit.

Semua jenazah itu durasinya tidak sampai 5 menit tapi sholat jenazah walaupun durasinya tidak sampai 5 menit tetapi keutamaan yang didapatkan kata Rasulullah dia mendapatkan satu Qirot” satu pahala kebaikan yang beratnya sebanding dengan gunung uhud.

Kita bisa membayangkan betapa beruntungnya perniagaan yang diberikan kepada Alloh perniagaan yang diberikan kepada Alloh itu perniagaan yang datang dari zat pembeli yang ketika membeli amalan itu jauh lebih besar dari apa yang dari apa yang kita berikan kepada pembeli zat yang sempurna ini.

Kita ambil contoh bagaimana transaksi kepada Alloh itu selalu menguntungkan dan keuntungannya itu ribuan, bahkan jutaan kali lipat kalau kita melihat kepada sholat Fajar.

Sholat fajar itu merupakan sholat yang ringan. Sholat itu tidak disunnahkan membaca surat surat yang panjang.

Rakaat yang pertama cukup membaca kafirun rakaat yang kedua cukup membaca surat al ikhlas totalnya sholat fajar itu tidak sampai 5 menit dan ringan bahkan Nabi saja diterangkan dalam keterangan Aisyah aku kalau melihat sholat fajarnya Nabi seakan akan aku menduga Nabi tidak membaca al fatihah karena saking begitu ringannya pendeknya beliau ketika berdiri pada rakaat yang pertama dan yang kedua.

Tapi walaupun Sholat sunah fajar merupakan sholat yang paling ringan. Tapi sebanding dengan dunia dan seisinya.

Dan kita bisa menghitung dan kita tentunya tidak bisa menghitung berapa nilai yang ada pada kehidupan di dunia dan apa yang ada di dalamnya. Kalau ditotal batu baranya emasnya peraknya belum apa yang ada di atas muka bumi, maka itu kalau kita melaksanakan sholat sunah fajar itulah transaksi sama Alloh.

Sudah modalnya dari Alloh, kemudian kita diberikan semuanya oleh Alloh dari nafas, dari air sampai tubuh kita semuanya modalnya dari Alloh lalu melakukan sesuatu kepada Alloh dan Alloh membelinya dengan alat tukar yang jauh lebih besar dari apa yang kita berikan di dalam transaksi akhirat ini. Itulah transaksi dengan Alloh.

Sama pula ketika kita melihat sholat jenazah sholat jenazah itu ringan sholat jenazah itu rakaat yang pertama membaca al fatihah rakaat yang kedua membaca shalawat kepada Rasulullah shalallahu alaihi wassallam rakaat yang ketiga membaca doa kepada jenazah

اللهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

kemudian Rakat yang keempat membaca

 

اللهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

maka kalau di total durasinya tidak sampai 5 menit tetapi pahala yang diperoleh dan didapatkan sebanding dengan gunung uhud yang itu merupakan amalan yang besar Pahalanya dan prospek di dalam urusan akhirat ketika dilihat pada konteks pahala yang dijanjikan oleh Alloh kepada mereka yang memberikan sholatnya.

Mungkin ada yang bertanya kenapa sholat jenazah memiliki keutamaan yang sebesar ini yang selama ini mungkin kita sering tidak diperhatikan, maka para ulama mengatakan karena sholat jenazah merupakan sholat yang ditujukan kepada orang lain. Apapun ibadah yang sudah diniatkan untuk orang lain dan manfaatnya dirasakan orang lain. Ibadah yang manfaatnya dirasakan oleh orang lain itu lebih besar daripada ibadah yang hanya manfaatnya kembali kepada dirinya.

Makanya sholat jenazah ini memiliki keutamaan besar pahalanya karena manfaat yang dilakukan ketika melaksanakan sholat jenazah manfaatnya itu dirasakan langsung sama si mayat ketika dia didoakan dengan permintaan ampunan dan ini memiliki keutamaan yang besar dan ini merupakan salah satu bentuk takzim kita yang terakhir kepada orang yang kita kenal sebelum dia menghadapi suasana kehidupan alam barzah.

Maka sesungguhnya doa yang kita lakukan, doa yang kita sampaikan di dalam sholat itu, maka bisa jadi mempengaruhi kebaikan dan bisa memberikan kebaikan kepada jenazah ketika dia menghadapi kehidupan berat di alam barzah itulah sholat.

Makanya termasuk diantara perkara yang harus selalu kita lakukan kalau mendengar seseorang itu meninggal dunia minimal harus mensholati kalau mengkafani kalau memandikan mengkafani biasanya dipegang penuh kekuasaan itu oleh keluarganya.

Yang bisa dilakukan kaum muslimin yaitu adalah mensholati minimal menshalatinya dan kita tidak bisa tergerak untuk meringankan langkah kaki kita untuk mensholati sampai kita terbayang pahala besar yang dikandung dan dijanjikan bagi mereka yang kalau sampai sholat maka dia mendapatkan. 

Link Video : Keutamaan Memandikan dan Mensholati Jenazah

SEMOGA BERMANFAAT

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina (Part 1)

  Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina   اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.             Saudaraku yang dirahmati Alloh, tentu saja ketika kita dihadirkan atau disodorkan berita-berita mengenai Baitul Maqdis tidak sedikit diantara kita yang merasa bingung, merasa kurang referensi, merasa tidak memiliki banyak informasi tentang kejadian-kejadian yang muncul di Baitul Maqdis, kenapa bisa muncul..?   Karena itulah kami berfikir baik kiranya kami memberikan sebuah sharing tentang

Alasan Kaum Muslimin Tidak Terpanggil Hati Dan Jiwanya

  MENGAPA HARUS PALESTINA اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya. Saudaraku yang dirahmati Alloh. Mengapa Harus Palestina..? Ada beberapa alasan, tidak sedikit kaum Muslimin yang tidak terpanggil hati dan jiwanya disaat banyak saudara mereka yang teraniaya, “mengapa memikirkan yang jauh disana? Disini juga banyak yang menderita” kalimat tersebut sering kita dengar. Ada juga disaat ribuan darah Kaum Muslimin ditumpahkan orang kafir masih sempat mengeluarkan melarang berdemo membela Palesti