Langsung ke konten utama

Menyesal Mendzolimi Orang Tapi Tidak Minta Maaf

 

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.

Saudara-saudariku di manapun anda berada bersyukur pada Allah subhanahu wa ta’ala kita masih diberikan kesempatan untuk berislam beriman dan Insyaa Alloh mengisi keislaman dan keimanan kita dengan memperbanyak amal saleh dalam kehidupan ini.

Semoga seluruh apa yang telah kita ikhtiarkan diterima dan diridhai Alloh subhanahu wa ta'ala.

Alhamdulillah ada waktu kita untuk bisa menjawab beberapa pertanyaan pertanyaan yang disampaikan kepada kami. Insya Alloh kita bisa diskusikan apa yang teman teman sampaikan.

Baik bismillahi rahmani rahim ada pertanyaan.

“Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh pak ustadz saya ingin bertanya, apakah jika kita mendalami seseorang tapi kita meminta maaf kepada Alloh subhanahu wa ta'ala dan tidak meminta maaf pada orang yang kita dolimi, Bisakah dosa kita pada orang tersebut bisa diampuni..???

Baik, Pemaafan pengampunan dari satu dosa dan kesalahan yang diperbuat seorang hamba yang kembali kepada hak prerogatif Alloh subhanahu wa ta'ala dan tentunya semua hal yang terkait dengan tindakan tindakan yang berlaku dari Alloh subhanahu wa ta'ala tentu diterangkan kepada kita baik itu terkait dengan pahala ataupun dosa konsekuensi perbuatan seorang hamba tentu akan melahirkan berbagai hal dan sikap yang berkenaan dengan tindakan kita dari Alloh subhanahu wa ta'ala.

Kalau berbuat baik, dia mendapatkan pahala kebaikan. Kalau berbuat buruk dia terancam berpotensi mendapatkan dosa. Saya katakan terancam karena ada pintu terbuka untuk bertobat dan menutup semua itu semua.

Dalam konteks berbuat dosa berbuat salah berperilaku Dzolim itu ada terbagi secara umum pada 2 bagian.

Yang pertama ada terkait dengan Alloh secara langsung tidak terkait dengan manusia pada umumnya yang terkait dengan Alloh, misalnya terkait dengan ibadah ritual seperti sholat itu kan pernah meninggalkan shalat, misalnya dengan sengaja pernah tidak menunaikan puasa Ramadhan kaitan ahli ibadah ritual, maka Anda bertobat kepada Alloh subhanahu wa ta'ala dengan sungguh sungguh berjanji tidak mengulanginya lagi dan meningkatkan ketaatan kepada Alloh. Menambah ibadah sunah dan mengganti apa yang sesuai dengan ketentuan syariat mesti diganti.

Kalau puasa, tentu ada Qodo yang harus dilakukan dan ketentuan ketentuan lainnya yang telah secara sempurna dirumuskan oleh para ulama dalam kitab kitab putih.

Jika dosa yang dilakukan perbuatan Dzolim yang pernah dikerjakan dan kita berlindung kepada Alloh dari perbuatan demikian terkait dengan hak anak cucu adam maka jalan yang harus dilakukan adalah diselesaikan dulu dengan manusia dimaksud dengan orang dimaksud sekalipun anda memohon ampun kepada Alloh subhanahu wa ta'ala tapi tidak meminta maaf tidak menyelesaikan dengan orang yang bersangkutan maka obat yang dilakukan itu belum sempurna, masih menggantung dan masih akan dibahas dalam hisap saat kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala bahkan berpotensi nanti jika melahirkan pengaduan dari orang yang terdzalimi mengurangi pahala yang telah anda dapatkan ini termaktub dalam berbagai keterangan Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam terkhusus misalnya Nabi ketika sedang duduk berdiskusi dengan sahabat - sahabatnya sempat bertanya, beliau ingin menguji pemahaman di Antara sahabat sahabat beliau Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam

Dalam salah satu hadits riwayat muslim dari sahabat abu hurairah radhiyallahu anhu menyampaikan,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ” قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ، فَقَالَ: “إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ”. أخرجه مسلم و أحمد وغيرهم

Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda: “Tahukah Kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?” Para sahabat menjawab: “Di kalangan kami, muflis itu adalah seorang yang tidak mempunyai dirham dan harta benda”.

Nabi bersabda: ‘Muflis di antara umatku itu ialah seseorang yang kelak di Hari Kiamat datang lengkap dengan membawa pahala ibadah shalatnya, ibadah puasanya dan ibadah zakatnya.

Di samping itu dia juga membawa dosa berupa makian pada orang ini, menuduh yang ini, menumpahkan darah yang ini serta menyiksa yang ini. Lalu diberikanlah pada yang ini sebagian pahala kebaikannya, juga pada yang lain.

Sewaktu kebaikannya sudah habis padahal dosa belum terselesaikan, maka diambillah dosa-dosa mereka itu semua dan ditimpakan kepada dirinya. Kemudian dia dihempaskan ke dalam neraka. (HR Muslim, Ahmad, dan lain-lain)

Jadi setelah disinggung oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam ada orang pelaku ritualnya terlihat bagus tapi tidak berdampak kepada hubungan sosialnya. Dia terlihat sholat tapi menuduh orang lain memfitnah orang lain, mencela orang lain, membuat hoax misalnya atau berselisih tidak pada tempatnya dan ada yang bahkan menumpahkan darah dan kita berlindung dari semua itu kepada Alloh subhanahu wa ta’ala

Dan dia tidak menyelesaikan itu saat di dunia memfitnah, tidak mengklarifikasi, tidak minta maaf, tidak menjelaskan. Kadang kadang ditemukan hanya dalam bentuk umum tapi tidak menjelaskan memanfaatkan momentum momentum misalnya Idul Fitri cuma menyalami minta maaf.

Dan dengan semudah nya setelah menebarkan berbagai fitnah dan sebagainya. Misalnya, enggak pernah diklarifikasi di orang orang yang mendengar informasi yang salah. Itu yang mendengar fitnah itu tidak pernah tahu kejelasannya. Ini tetap akan diselesaikan di akhirat nanti.

Jadi apa yang harus dilakukan jangan sampai terjebak kepada apa yang pernah Nabi sampaikan.Informasinya untuk mengingatkan kita jauh jauh hari nanti.

Apa yang dikerjakan itu akan ditimbang, maka pahala shalatnya ini yang dia bawa tadi kalau enggak diselesaikan dosa misalnya fitnahnya atau tuduhannya maka diambil pahala Shalatnya diberikan kepada orang di fitnah itu.

Itu yang akan terjadi di akhirat nanti kalau habis kebaikannya masih tersisa keburukan, misalnya pernah mendzolimi orang lain dengan cara menyebarkan informasi nya bagus atau misalnya menggubahnya bikin hoax tentang dia ini habis bekal kebaikannya.

Maka orang yang pernah ditolong itu akan diambil dosanya lalu ditutupi kepada perbuatan buruknya itu sebagai konsekuensinya.

Ketika habis kebaikan nggak ada bakal kebaikannya keburukkannya ditambah maka dicucilah keburukan itu di neraka terlebih dahulu.

Ini sangat sesuatu yang sangat luar biasa harus dihindari sesuatu yang sangat dahsyat. Jadi sebelum kita kembali kita berpulang lebih baik selesaikan semua persoalan persoalan dunia keduniaan kita

Karena itu di Hadits lain Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam pernah mengingatkan siapa yang pernah berbuat zalim kepada saudaranya merendahkan kehormatannya kadang kadang menyebarkan berita yang mengurangi kehormatan atau untuk menjatuhkan seseorang dan sebagainya, Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam memberikan pesan selesaika saat di dunia sebelum nanti dituntut di akhirat nanti dalam keadaan keadaan yang lebih menegangkan.

Jadi kami sarankan dan ini tidak menjadi aib seseorang datang untuk menjelaskan meminta maaf dan ini justru akan mengangkat ijazahnya di hadapan Alloh subhanahu wa ta’ala dan boleh jadi akan menyatukan kebaikan kebaikan yang lebih baik dari yang selama ini pernah terjalin.

Yang repot begini kadang kadang mesti hati hati ya pada dosa dosa yang terkait dengan fitnah tuduhan menyebarkan hoax dan sebagainya.

Sebab begini ketika urusannya ini dengan simpulan selesai biasanya agak berat mengklarifikasi kepada banyak orang itu tidak mudah tidak mudah dilakukan memperbaiki dosa dosa yang bersumber dari penyakit hati itu tidak sama dengan penyakit penyakit fisik.

Anda misal atau siapa pun pernah menyebarkan hoax atau berita tidak benar. Fitnah terhadap fulan misalnya adanya kesimpulan walaupun minta maaf, tapi punya kewajiban mengklarifikasi pada orang banyak. ini biasanya gak mudah dilakukan, ini pertanggungjawabannya berat juga.

Karena itu hindari dosa dosa semacam itu. Jauhkan dari perbuatan hoax, menebarkan fitnah dan sebagainya. Karena ini berat konsekuensinya di hadapan Alloh subhanahu wa ta’ala.

Tapi kalau sudah ada dorongan bagi kita untuk bertobat, manfaatkan karena kata Ali bin Abi Thalib RA. setiap nafas kita sesungguhnya adalah jalan yang mengantarkan pada ajal kita langkah kepada ajal kita  itu setiap tarikan napas kita.

Maka pertimbangkan semuanya itu jangan sampai berbuat sesuatu yang tidak baik, menyebarkan keburukan, keburukan apapun jenisnya, pertimbangkan semua keterangan Nabi tadi dan bila pernah terjadi segera selesaikan baik itu hubungan manusia, apalagi juga kaitannya dengan Alloh subhanahu wa ta’ala dan kita sebagai muslim mendoakan siapapun yang punya persoalan persoalan akan dimudahkan oleh Alloh subhanahu wa ta’ala dilembutkan hatinya diberikan kekuatan dan diharapkan semua berada dalam keadaan baik ketika kembali menghadap Alloh subhanahu wa ta’ala.

Link Video : Menyesal Mendzolimi Orang Tapi Tidak Minta Maaf

SEMOGA BERMANFAAT

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina (Part 1)

  Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina   اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.             Saudaraku yang dirahmati Alloh, tentu saja ketika kita dihadirkan atau disodorkan berita-berita mengenai Baitul Maqdis tidak sedikit diantara kita yang merasa bingung, merasa kurang referensi, merasa tidak memiliki banyak informasi tentang kejadian-kejadian yang muncul di Baitul Maqdis, kenapa bisa muncul..?   Karena itulah kami berfikir baik kiranya kami memberikan sebuah sharing tentang

Alasan Kaum Muslimin Tidak Terpanggil Hati Dan Jiwanya

  MENGAPA HARUS PALESTINA اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya. Saudaraku yang dirahmati Alloh. Mengapa Harus Palestina..? Ada beberapa alasan, tidak sedikit kaum Muslimin yang tidak terpanggil hati dan jiwanya disaat banyak saudara mereka yang teraniaya, “mengapa memikirkan yang jauh disana? Disini juga banyak yang menderita” kalimat tersebut sering kita dengar. Ada juga disaat ribuan darah Kaum Muslimin ditumpahkan orang kafir masih sempat mengeluarkan melarang berdemo membela Palesti