Langsung ke konten utama

Syafaat Dari Anak Yang Meninggal

 

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.

Sebagai manusia normalnya ingin memiliki sorang anak ketika atau setelah menikah. Namun, tidak semua pasangan suami istri dikaruniai anak oleh Alloh subhanahu wa ta'ala

Ada yang sama sekali belum hamil bahkan ada yang meninggal disaat masik kecil atau bahkan keguguran pada saat dalam kandungan.

Dikesempatan kali ini kita akan membahas mengenai hal tersebut.

Faidah memiliki anak sudah kita bahas dikesempatan sebelumnya kali ini kita akan membahas mengenai anak yang meninggal pada saat masih kecil atau keguguran

Salah satu faidahnya adalah mengharapkan syafaat dari kematian anak yang masih kecil apabila anak itu mati sebelum dewasa.

Dalam sunan tirmidzi, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam apabila ada anaknya hamba Alloh yang meninggal dunia, maka Alloh berfirman kepada malaikat : apakah kamu sudah mengambil nyawa anak hambaku, apakah kamu sudah mengambil buah hati hambaku itu, malaikatnya menjawab. Kemudian Alloh bertanya lagi, apa yang dikatakan hambaku ketika buah hatinya diambil? Malaikat berkata, Dia memujimu dan  mengucapkan inalillahi wa inailaihi rojiuun.

Maka Alloh taala berfirman : Bangunkanlah untuk hambaku itu rumah di surga. Dan berilah nama rumah itu dengan rumah alhamdu.

Jadi untuk saudara-saudaraku yang kehilangan anak ketika masih usia balita jangan terlalu bersedih, jangan terlalu sedih kenapa?

Karena itu bisa menyelamatkan kita semua dari neraka. Itu adalah simpanan yang Alloh berikan berupa rumah di surga.

Bagaimana kalau nangis boleh apa tidak boleh?

Hal tersebut tidaklah apa-apa.Yang tidak boleh itu adalah meratap. Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam anak lelakinya meninggal dunia Ibrohim meninggal dunia. Rasulullah menangis. Para sahabat bertanya ya Rasulullah, kenapa engkau menangis?

Maka apa kata nabi bahwa air mata itu adalah bentuk kasih sayang.

Maka orang yang tidak pernah bisa menangis itu justru harus dipertanyakan, apakah dihatinya ada kasih sayang. Para ulama itu mengajarkan pada kita. Ketika berdoa kepada Alloh usahakan menangis.

Kalau tidak bisa menangis maka pura pura menangis. Karena air mata itu bisa melembutkan hati. Makanya para sahabat dulu ketika sholat malam menangis mereka.

Dalam sunan ibnu majah an muad bin jabal ani nabi shallallahu alaihi wasallam. Rasulullah menyampaikan, sesungguhnya.Bayi yang keguguran. Jadi tidaknya balita saja termasuk bayi yang keguguran. Kata Nabi : Kelak akan menarik ibunya ke surga dengan tali pusarnya. Maka ini juga menjadi ujian kesabaran apabila ada anak atau bayi yang keguguran atau meninggal, maka jangan sampai lupa untuk mengucapkan Inalillahi wainailaihi rojiun.

Ini mantra yang diajarkan oleh Allah kepada kita ketika kita mendapat musibah. Hanya saja sedikit sekali umat Islam yang paham mantra ini.

Padahal ini luar biasa sesungguhnya kita dari Allah dan sesungguhnya kita kepada Alloh akan kembali.

Maka dikatakan kalimat istirja, karena apa kalimat pengembalian di mana segala yang kita miliki itu kita sadari dan kita sadarkan hati dan diri kita bahwa pasti akan kembali kepada Allah.

Tidak ada yang kita miliki yang abadi dan kekal di dunia ini. Maka dunia fana dunia itu sifatnya adalah dunia itu sifatnya adalah rusak, tidak ada yang kekal.

Kalau pingin kekekalan maka ada di akhirat. Sehingga nanti kita tidak terlalu larut dalam kesedihan dan tidak melakukan niyahah itu apa meratapi mayit

Kenapa? Karena mayat itu kata Nabi akan diadzab dengan iahnya orang yang masih hidup.  

Apabila Alloh memberikan ujian berupa kematian anak yang masih balita cucu masih balita atau keguguran. Bersabarlah karena itu disebutkan bisa tameng dari api neraka

 

Link Video : Syafaat Dari Anak Yang Meninggal

SEMOGA BERMANFAAT

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina (Part 1)

  Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina   اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.             Saudaraku yang dirahmati Alloh, tentu saja ketika kita dihadirkan atau disodorkan berita-berita mengenai Baitul Maqdis tidak sedikit diantara kita yang merasa bingung, merasa kurang referensi, merasa tidak memiliki banyak informasi tentang kejadian-kejadian yang muncul di Baitul Maqdis, kenapa bisa muncul..?   Karena itulah kami berfikir baik kiranya kami memberikan sebuah sharing tentang

Alasan Kaum Muslimin Tidak Terpanggil Hati Dan Jiwanya

  MENGAPA HARUS PALESTINA اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya. Saudaraku yang dirahmati Alloh. Mengapa Harus Palestina..? Ada beberapa alasan, tidak sedikit kaum Muslimin yang tidak terpanggil hati dan jiwanya disaat banyak saudara mereka yang teraniaya, “mengapa memikirkan yang jauh disana? Disini juga banyak yang menderita” kalimat tersebut sering kita dengar. Ada juga disaat ribuan darah Kaum Muslimin ditumpahkan orang kafir masih sempat mengeluarkan melarang berdemo membela Palesti