Langsung ke konten utama

Apa Perlu Kita Kecewa

 

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.

Saudaraku yang dimuliakan Alloh, dikesempatan kali ini kita akan membicarakan kata  yang bisa diartikan indah apabila dipandang sebagai bentuk keindahan tetapi kalimat ini cenderung dibayangkan sebagai sesuatu yang menyakitkan itulah kata KECEWA.

Dikesempatan sebelumnya kita sudah membahas Apa Itu Kecewa

Dan pada kesempatan kali ini kita apa perlu kita kecewa dan sebenarnya kecewa tidak perlu ada pada diri kita, kita sering terjebak pada kekecewaan semu, apa maksudnya...?

Sesuatu yang dianggap mengecewakan namun sebenarnya bukan, tetapi kekecewaan itu lahir dari kesalahan diri kita sendiri didalam membuat ukuran.

Kita sering terjebak dikekecewaan yang sifatnya semu tetapi sesuatu yang dianggap kecewa padahal bukan mengecewakan tetapi kekecewaan itu lahir dari kesalahan diri kita dalam membuat ukuran, salah dalam cara berpikir.

Sesungguhnya bukan hanya terkait dengan pasangan tetapi terkait dengan semua interaksi dengan semua orang, sebenarnya kenapa itu terjadi kenapa kecewa terhadap pasangan, kenapa anak kecewa kepada orang tua, kenapa orang tua kecewa kepada anak, kenapa kecewa kepada teman itu semua karena kita sudah membuat ukuran untuk diri kita sendiri.

Contoh : Istri yang Sholehah adalah istri yang setiap pagi menyediakan istri untuk suami. Jadi ukuran sholehahnya adalah Kopi dan ketika tidak menyediakan kopi dianggap tidak sholehah.

Atau istri mengukur suami yang sholeh adalah suami yang setiap hari pengertian kepada istrinya apabila sedang mencuci dibantu dan lain sebagainya, hal tersebut menjadikan ukuran suami yang Sholeh adalah suami yang pengertian nanti suatu saat ketika suaminya lupa atau tidak membantu istri dalam kerja istri maka istri membikin kesimpulan bahwa suami saya adalah suami yang buruk.

Maka dari itu bikin ukuran yang sederhana

أن عبد الرحمن بن عوف قال: قال رسول الله ﷺ: إذا صلَّت المرأةُ خمسَها وصامت شهرَها وحفِظت فرجَها وأطاعت زوجَها قيل لها ادخُلي الجنَّةَ من أيِّ أبوابِ الجنَّةِ شئتِ. رواه أحمد

Bahwa Abdurrahman bin ‘Auf berkata, Rasulullah Shallaallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Jika seorang Wanita shalat lima waktu, puasa di bulan suci Ramadhan, menjaga kemaluannya dari yang diharamkan, dan taat pada suaminya, dikatakan kepadanya: ‘Masuklah surga dari pintu mana saja yang kamu suka.’” (HR Ahmad)

Artinya bikin ukuran sederhana apabila istri masih rajin sholat 5 waktu, rajin ibadah, rajin tadarus, kurang sedikit harap dimaklumi begitu pula sebaliknya agar kita tidak kecewa.

Jangan jadikan hal kecil menjadikan kita kecewa dengan pasangan kita

Maka jika kita menyadari mungkin setel kita yang biasa kita lakukan efeknya kita menjadi mudah memvonis orang lain maka jalan keluarnya adalah kita ubah cara mengukur orang lain buatlah ukuran paling sederhana.

Karena ketika kita membikin ukuran yang sifatnya baku sangat melelahkan, kita menginginkan orang lian seperti kita tidak akan bisa, suami mengajak istri seperti dirinya tidaklah bisa begitu pula sebaliknya, mengajak teman pun tidak bisa, kenapa..?
karena semua orang mempunyai ukuran yang berbeda dengan ukuran kita, itu yang harus kita sadari, dan watak orang pun berbeda itu yang harus kita sadari agar kita tidak mudah kecewa.

Link Video : Apa Perlu Kita Kecewa

SEMOGA BERMANFAAT

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina (Part 1)

  Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina   اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.             Saudaraku yang dirahmati Alloh, tentu saja ketika kita dihadirkan atau disodorkan berita-berita mengenai Baitul Maqdis tidak sedikit diantara kita yang merasa bingung, merasa kurang referensi, merasa tidak memiliki banyak informasi tentang kejadian-kejadian yang muncul di Baitul Maqdis, kenapa bisa muncul..?   Karena itulah kami berfikir baik kiranya kami memberikan sebuah sharing tentang

Alasan Kaum Muslimin Tidak Terpanggil Hati Dan Jiwanya

  MENGAPA HARUS PALESTINA اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya. Saudaraku yang dirahmati Alloh. Mengapa Harus Palestina..? Ada beberapa alasan, tidak sedikit kaum Muslimin yang tidak terpanggil hati dan jiwanya disaat banyak saudara mereka yang teraniaya, “mengapa memikirkan yang jauh disana? Disini juga banyak yang menderita” kalimat tersebut sering kita dengar. Ada juga disaat ribuan darah Kaum Muslimin ditumpahkan orang kafir masih sempat mengeluarkan melarang berdemo membela Palesti