اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al-Anbiya : 35)
Saudaraku yang dimuliakan Alloh, setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian, Alloh subhanahu wa ta'ala telah memperingatkan kita dalam Al-Qur’an salah satunya dalam QS. Al-Anbiya : 35
Namun apakan kita yang berjiwa ingat akan hal tersebut..?
Lalu apa dampak orang yang mengingat kematian?
dikesempatan kali ini kita akan membahasnya.
Dikesempatan sebelumnya kita sudah membahas mengenai dampak mengingat kematian yang pertama Dampak Orang Mengingat Kematian (Bagian 1) dikesempatan kali ini kita akan melanjutkan pembahasannya.
Yang Kedua dampak orang mengingat mati adalah Hati Yang Qonaah, apa maksudnya..? yaitu hati yang menerima apapun yang Alloh berikan sebab, kehidupan dunia ini akan berakhir. Hati yang Qonaah atau Hati yang Menerima itu muncul apabila banyak mengingat mati.
Karena apapun yang diupayakan oleh dia itu semua akan berakhir dengan kematiannya, maka dia tidak terlalu ambisi dengan dunia karena dia sadar apa yang dia cari akan ditinggalkan, kecuali ada tiga hal yang dibawa.
Kisah inspiratif dari luar (Salafus Shalih) bahkan didalam negeri pun banyak, ada seseorang di Yogyakarta yang gemar sekali bersedekah sampai-sampai ditanya “apa tidak sayang dengan hartanya?, berarti anda hebat ya cinta akhirat.” Tanya orang
Jawabannya sangat mengejutkan, “justru saya cinta dunia saya, apa yang ku miliki ku cintai semuanya, tidak akan ku lepas ketangan orang lain” jawab orang tersebut,
“Maksudnya bagaimana pak” tanya orang tersebut
“apa yang saya miliki saya titipkan ke panti asuhan, ke pesantren saya tidak bisa bawa sendiri ke akhirat” jawab orang yang bersedekah.
Apabila kita merasa berat untuk menitipkan (sedekah) paling tidak barang kita berguna bagi orang lain, seperti rumah gunakanlah untuk pengajian atau untuk sholat, untuk sholat sunah dianjurkan dirumah karena lebih terjaga privasi amalnya dengan Alloh, tidak timbul Riya dan terlebih dirumah godaannya tidak sedikit, ada TV, HP, WiFi dll.
Tidak hanya rumah, kendaraan pun demikian. Sebagai pelajaran ada seorang yang membawa kendaraan diisi oleh orang yang tidak sholat dan yang terjadi kendaraan tersebut tertabrak dari blakang. Ada kisah lain, ada seseorang membawa mobil dengan mesin kering tidak ada oli dari Banjarnegara sampai Purwokerto yang punya sudah mempersiapkan diri untuk turun mesin, ketika dibawa ke bengkel kata bengkel tersebut mesinnya tidak apa-apa hanya olinya saja yang kering, dan ternyata mobil tersebut membawa anak-anak sholih.
Hal tersebut jadikanlah sebagai inspirasi, jangan jadikan kendaran kita untuk sarana maksiat atau melakukan hal yang dibenci oleh Alloh
Link Video : Dampak Orang Mengingat Kematian (Bagian 2)
SEMOGA BERMANFAAT
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Komentar
Posting Komentar