Langsung ke konten utama

Apakah Melakukan Hal Sia-sia Adalah Salah Satu Pintu Setan

 

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.

Saudaraku dimanapun berada, satu hal yang perlu kita ketahui kita sering melakukan hal yang diluar dari kegiatan ibadah. Lalu apakan semua kegiatan kita pasti bermanfaat..? apakah jika kita melakukan hal yang sia-sia adalah salah satu dari pintu setan..? Mari kita bahas...

Apakah melakukan hal yang sia-sia adalah salah satu pintu setan.?
seperti main Handphone, Main Video Game, dan yang lainnya.

Manusia terkadang itu ada sikap rasa bosan akhirnya dengan kebosanan itu imbasnya ke main Video Game misalkan untuk menghilangkan Penat atau main Handphone curhat di Sosial Media apakah itu bisa menjadikan Hati itu sakit..?

Jawabannya BISA.... boleh tetapi jangan berlebihan bahkan apabila permainan atau media tersebut mengakibatkan lalai kepada Alloh bisa menjadi hati kita menjadi mati atau sakit.

Intinya boleh tetepi jangan sampai menjadikan kita lalai kepada Alloh subhanahu wa ta'ala ketika Adzan berkumandang menunda Sholat hanya karena menyelesaikan Game, dan pada akhirnya perlahan ketagihan atau kecanduan.

Jadi, apabila hal tersebut menjadikan kita meninggalkan ketaatan kepada Alloh, ketika orang tua menyuruh kita, kita menunda kerana terlalu asik main game atau main Handphone, akhirnya lupa dengan kewajiban berbakti kepada orang tuanya bisa mengakibatkan hati itu sakit.

 

Link Video : Apakah Melakukan Hal Sia-sia Salah Satu Pintu Setan

 

SEMOGA BERMANFAAT 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina (Part 1)

  Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina   اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.             Saudaraku yang dirahmati Alloh, tentu saja ketika kita dihadirkan atau disodorkan berita-berita mengenai Baitul Maqdis tidak sedikit diantara kita yang merasa bingung, merasa kurang referensi, merasa tidak memiliki banyak informasi tentang kejadian-kejadian yang muncul di Baitul Maqdis, kenapa bisa muncul..?   Karena itulah kami berfikir baik kiranya kami memberikan sebuah sharing tentang

Alasan Kaum Muslimin Tidak Terpanggil Hati Dan Jiwanya

  MENGAPA HARUS PALESTINA اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya. Saudaraku yang dirahmati Alloh. Mengapa Harus Palestina..? Ada beberapa alasan, tidak sedikit kaum Muslimin yang tidak terpanggil hati dan jiwanya disaat banyak saudara mereka yang teraniaya, “mengapa memikirkan yang jauh disana? Disini juga banyak yang menderita” kalimat tersebut sering kita dengar. Ada juga disaat ribuan darah Kaum Muslimin ditumpahkan orang kafir masih sempat mengeluarkan melarang berdemo membela Palesti