Langsung ke konten utama

Sejarah Baitul Maqdis - Solusi Krisis Palestina (Part 2)

 


اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.


Teman – teman, melanjutkan mengenai Sharing kita tentang konflik yang ada di Palestina yang ada di Baitul Maqdis, kita sudah sampai pada Congres Zionis Pertama yang diadakan di Basel (Basle) 1897 yang akhirnya memberikan sebuah kesimpulan bahwa mereka harus mendirikan sebuah negara Yahudi persis seperti apa yang ditulis oleh Theodor Herzl dalam bukunya JUDENSTAAT, maka mereka mencari tanah untuk mendirikan Negara Yahudi dan tanah itu yang mereka inginkan pasti adalah tanah terjanji tentunya.

Maka mereka datang kepada pemilik tanah terjanji yang mereka inginkan sebagai tempat pendirian negara Yahudi yaiti adalah Kholifah kaum Muslim. Kholifah dari Ke Khilafahan Utsmani yang pada saat itu adalah Sultan Abdul Hamid II, maka apa respon dari Sultan Abdul Hamid II  kepada Theodor Herzl dan juga kelompoknya ini adalah yang bisa kita dapatkan.

Maka Sultan Abdul Hamid II tidak ingin menemui Herzl lalu mengirim pesan kepadanya, “Beri tahu kepada para Yahudi tidak sopan itu, bahwa hutang-hutang  Utsmani itu bukan merupakan perkara yang hina, Prancis pun punya hutang dan tidak mempengaruhi mereka, Yerusalem adalah bagian dari tanah kaum Muslim sejak Kholifah Umar menerima tanah itu dari Sophronius, dan aku tidak ingin menanggung malu dengan beban sejarah dengan menjual tanah suci yang tenah diamanahkan itu kepada para Yahudi, lalu menghianati amanah dan kepercayaan umat, Yahudi simpan saja harta mereka sebab Utsmani tidak akan bersembunyi dibalik istana-istana yang dibuat dari uang musuh-musuh Islam”.

Bahwa Utsmani pada saat itu berada dalam kondisi yang sangat-sangat menurun, hutang-hutangnya banyak dan mereka tidak memiliki Cashflow yang baik maka orang-orang Yahudi itu datang dengan menawarkan uang untuk mereka dan itu adalah respon daripada Sultan Abdul Hamid II pada 1897, Tapi tentu saja Yahudi tidak akan pernah menyerah, mereka datang lagi pada tahun 1901 Theodor Herzl datang kembali untuk menawarkan kembali sebuah penawaran yang lumayan.

Yahudi kembali maka mereka tidak main-main mereka nemawarkan kepada Sultan Abdul Hamid II sekitar 150.000.000 GBP pada saat itu (Atau setara Rp. 305 T pada saat sekarang). Kemudian diberikan lagi bonus jikalau Sultan Abdul Hamid II mau memberikan beberapa bidang tanah kepada Yahudi untuk mendirikan negaranya itu maka mereka memberikan bonus membangun Universitas Utsmani dan memberikan Kapal Perang kepada orang-orang Utsmani.

Karena mereka sudah punya sponsor seperti yang kita tahu pada artikel sebelumnya namanya Lionel Walter Rothschild atau 'Lord Rothschild', maka kemudian Abdul Hamid II berkata lagi kepada Herzl yang menawarkan tawaran-tawaran itu tadi “Nasihati Dr. Herzl, jangan sekali-kali melanjutkan proyek itu. Aku tidak bisa berikan tanah itu karena tanah itu bukan milikku, tanah itu miilik umat muslim yang telah berjihad, dan menyiraminya dengan darah mereka, Yahudi silahkan simpan uang mereka”.

Lalu kemudian Abdul Hamid II melanjutkan “Jika Khilafah Islam dimusnahkan pada suatu hari, mereka boleh mengambil tanah itu (Palestina) tanpa membayar” jadi seperti sebuah kedikdayaan, sebuah kemuliaan, sebuah izzah. Selama ada khilafah, selama aku masih ada dan selama kaum muslim punya kekuatan, kalian tidak akan pernah bisa, tetapi jika kami sudah tidak ada maka ambil gratis saja, seolah-olah mungkin Abdul Hamid II tidak berpikir bahwa sebentar lagi Khilafah itu tidak ada lagi dimuka bumi, sehingga kaum muslimin tidak mempunya pelindung atau perisai.

Lalu beliau mengatakan,”Akan tetapi selama aku masih hidup, aku lebih rela menusukan pedang dalam tubuhku, daripada tanah itu dihianati dan dipisahkan dari Khilafah Islam, aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami, selagi kami masih hidup”. Itu adalah jawaban final dari Abdul Hamid II kepada Zionis.

Setelah itu Zionis tidak pernah datang lagi, tetapi Wallohu a’llam bisawab. Setelah Abdul Hamid II menolak mereka itu Wallohu a’llam siapa yang merancang Perang Dunia pertama ini (1914-1918) tetapi yang jelas setelah selesai perang dunia pertama keuntungan yang didapat paling besar adalah keuntungan bagi orang-orang Yahudi.

Jadi apa yang kerjadi..?

Tahun 1914 muncul perang, pada saat itu ada blok sekutu melawan blok central, blok sekutu diketuai oleh Inggris dan Prancis blok central diketuai oleh Jerman.


Dan pada saat itu Khilafah Utsmani berada bersama blok Central. Kok bisa, kok bisa bersama Jerman..?

Itulah yang menjadi misteri sampai sekarang dan membuat orang terheran kenapa Utsmani tidak mempertahankan KeNETRALannya tapi justru bergabung dengan blok Jerman. Dan kita sudah dapat sampai sekarang bahwa ada banyak sekali Trik yang terjadi di Khilafah Utsmani pada saat itu bahwa Sultan yang ada hanya sekedar Sultan simbol saja tetapi pemerintahan itu dijalankan oleh satu partai yang partai itu tidak mau dikendalikan oleh Sultan.

Dan mereka punya satu menteri yang menteri ini justru membuat kesepakatan rahasia dengan Jerman ketika justru Jerman sudah mengumumkan perang  terhadap sekutu maka seolah-olah sekutu bilang “Ya sudah, kalau begitu Utsmani adalah bagian dari Central” maka Utsmani mau tidak mau  harus ikut perang karena seolah-olah memang sudah ikut perang.

Itulah dengan tanda kutip ketidak sengajaan orang-orang Utsmani ikut perang, dan hasilnya sudah kita ketahui berakhir pada tahun 1916 dan dimenangkan oleh pasukan sekutu dan saat itu seluruh yang kalah harus menanggung pembiayaan perang dan sekaligus menanggung kerugian perang.

Khusus Utsmani maka wilayah-wilayahnya itu dibagi oleh Inggris dan Prancis lewat perjanjian Perjanjian Sykes-Picot pada tahun 1917. Sykes adalah komandan dari Inggris dan Picot adalah komandan dari Prancis mereka sepakat untuk berunding dan membagi wilayah-wilayah Utsmani.

Dalam perjanjian ini maka mereka membagi wilayah – wilayah, ada wilayah bagi Inggris ada wilayah bagi Prancis dan mereka menggunakan ada satu wilayah bersama atau wilayah khusus yaitu Palestina dan sekitarnya.

Tapi sebenarnya siapa yang punya?

Yang punya adalah Inggris, ketika kita sudah paham bahwa Inggris memiliki wilayah Kaum Muslim termasuk wilayah Palestina atau wilayah Baitul Maqdis berikutnya kita sudah duga. Lord Rothschild langsung menulis surat permintaan kepada pemerintah Inggris lalu direspon oleh menteri luar negeri Inggris yang pada saat itu dijabat oleh Lord Balfour (Arthur James Balfour).

Arthur James Balfour mengeluarkan satu deklarasi yang kita kenal dengan nama “Deklarasi Balfour” yang dikeluarkan pada tanggal 2 November 1917 yaitu kurang lebih berisikan seperti ini :

“Lored Rothchild yang terhormat, saya sangat senang dalam menyampaikan kepada anda atas nama pemerintah Sri Baginda, ternyata simpati terhadap aspirasi Zionis Yahudi yang telah diajukan kepada dan disetujui oleh kabinet, pemerintah Sri Baginda memandang Positif pendirian di Palestina tanah air untuk orang Yahudi, dan akan menggunakan usaha keras terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya tujuan ini, karena jelas dipahami bahwa tidak ada suatupun yang boleh dilakukan yang dapat merugikan hak-hak penduduk dan keagamaan dari komunitas-komunitas Non-Yahudi yang ada di Palestina, ataupun hak-hak dan status politis yang dimiliki orang Yahudi di Negara-Negara lainnya, saya sangat berterimakasih jika anda dapat menyampaikan Deklarasi ini tuntuk diketahui oleh Federasi Zioni”. Salam Arthur Balfour.

Jadi pertama kali yang memberikan tanah itu kepada orang – orang Yahudi adalah Inggris. Dan Inggris memperkuat ini melalui lewat diterbitkannya MANDATE FOR PALESTINE

Pada tahun 1922 Inggris yang pada saat itu mengetuai Liga Bangsa-Bangsa atau League Of Nations memberikan MANDATE FOR PALESTINE untuk menjadikan Legitimasi bagi orang – orang Yahudi untuk pindah ke tanah terjanji versi mereka dan mendirikan Negara Yahudi.


Seperti yang sudah kita duga, sejak tahun 1920 – 1939 sampai 1940 dan seterusnya itu puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu mereka pindah ke tanah terjanji, yaitu tanah yang diberikan oleh Inggris kepada orang – orang Yahudi. Dan berikutnya apa yang terjadi..?

29 November 2047 pasca perang dunia ke 2 dimana pemimpin dunia sudah berganti awalnya adalah Inggris berganti menjadi Amerika maka Amerika mengubah dari Liga Bangsa- Bangsa (League of Nations) menjadi Persekutuan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations). Maka PBB inilah seolah – olah menjadi penengah untuk menyelesaikan Konflik yang ada di Palestina mereka bilang “kalau begitu kita bagi dua saja.

Ini perampokan yang sangat luar biasa, penjajahan yang diamini oleh PBB adalah penjajahan atas negeri Palestina penjajahan atas negeri Baitul Maqdis kenapa..?

Karena mereka langsung membagi wilayah menjadi dua ada wilayah Israel 55% daripada tanah Palestina sedangkan 45% diberikan kepada orang-orang Arab itu adalah usulan daripada PBB namanya UN PARTITION, partisi yang diberikan oleh PBB pada tahun 29 November 1947.

Ini adalah satu penjajahan dan satu perampokan yang besar, menindak lanjuti itu semua orang – orang Israal kemudian mendirikan Negara Yahudi. 

Jadi mereka memenuhi apa yang mereka inginkan mereka mendirikan The Judaism State pada tanggal 14 Mei 1948 dimana perdana menteri pertamanya adalah David Ben Gurion


Maka pada tanggal itu didirikan negara Yahudi (Negara Israel) dan sekaligus menjadikan Palestina Stateless menjadikan Palestina itu tidak mempunya Negeri, tidak punya hak sebagai manusia karena itulah apapun yang mereka lakukan senantiasa mereka yang salah karena mereka tidak diakui oleh hukum Internasional yang diakui adalah Israel oleh PBB, siapa yang memerintahkan...? AMERIKA...

Disini kita mengetahui siapa Bapak dari Israel atau negara Israel Laknatulloh itu siapa yang menjadi Bapak negara penjajah yang Bengis itu yang menjadi Bapaknya adalah Inggris yang menjadi Ibunya adalah Amerika lalu siapa yang menjadi bidannya..? yang menjadi bidannya adalah PBB.

Sehigga jika kita mengetahui semua itu tidak mungkin Inggris tidak mungkini Amerika tidak mungkin PBB akan menguntungkan bagi orang – orang yang terjajah di Palestina, pasti mereka akan menguntugkan anak mereka yang mereka lahirkan yaitu ISRAEL itu.

Jadi jikalau berharap kepada mereka sama saja seperti mimpi disiang bolong. Setelah itu banyak sekali protes dari orang-orang Arab pada saat itu denga nkeberadaan Israel lalu diakhiri dengan perang 6 hari. Perang 6 hari ini secara ajaib keroyokan daripada Syria, Iraq, Yordania, Saudi, Mesir dimenang kan oleh orang-orang Israel secara ajaib tapi yang terjadi sebenarnya adalah penghianatan Kaum Muslimin penghianatan Penguasa-penguasa Negeri Kaum Muslimin. Mereka seolah-oleh ingin meng-enyahkan Israel tapi sebenarnya mereka hanya punya kepentingan masing-masing, penghianatan penguasa Mesir, penghianatan penguasa Yordania, dan seterusnya.

Sehingga waktu itu orang-orang Israel mengukuhkan satu mitos bahwa mereka itu tidak pernah terkalahkan. Kaum Muslimin hancur dan kemudian seolah-olah Israel tidak tersentuh dan menjadilah kita seperti sekarang. Ini adalah Wilayah 1916

Paling kiri adalah ketika PBB sebelum mengumumkan berdirinya negara Israel, dan yang putih adalah pemukiman-pemukiman orang Israeld an yang disebelahnya adalah tanah pada tahun 1947 ketika PBB mengumumkan berdirinya Negara Israel perampokan terbesar, kemudian sebelah kanannya lagi wilayah pada tahun 1967 setelah perang 6 hari yang direkayasa dan penghianatan para penguasa-penguasa Muslim terhadap umat Muslim itu sendiri diseluruh Dunia dan yang sebelah kanan adalah tahun 2000 setelah resolusi-resolusi PBB perjanjian-perjanjian yang berusaha dibuat yang sepertinya menguntungkan selalu bagi orang-orang Yahudi Israel dan mereka juga senantiasa untuk mengingkarinya (janji lalu berhianat) seperti karakter mereka dari dulu.

Setelah perjanjian – perjanjian damai itu wilayah Kaum Muslimin semakin berkurang dan wilayah mereka terus bertambah, itu yang terakhir tahun 2000. Dan pada tahun 2020 / 2021 lebih parah lagi maka dari itu yang memicu keributan ketika daerah Sheikh Jarroh itu kemudian diambil oleh orang-orang Israel tanpa ada hukum dan memang tidak ada hukum disitu, kenapa..?

Karena orang-orang Palestina tidak mempunyai Negara, orang-orang Muslim disitu adalah Stateless. Mereka tidak mempunyaiu negara, mereka tidak mempunyai hukum yang bisa melindungi mereka. Maka apapun yang mereka lakukan senantiasa salah.

Yang ingin kita sampaikan adalah setelah PBB mengumumkan berdirinya Negara Israel maka pembantaian - pembantaian atas nama hukum dan hilangnya nyawa dan meregangnya orang-orang nyawa orangorang Palestina yang ada di Baitul Maqdis mereka adalah Muslim dan itu tidak dianggap kejahatan kemanusiaan.

Kenapa..?

Karena bagi orang-orang yang ada di PBB bahkan orang yang di Palestina itu bukan manusia, kenapa..? karena mereka tidak diakui sebagai manusia STATELESS mereka tidak mempunya negara sehingga mereka tidak bisa untuk membela secara hukum karena mereka STATELESS karena Israel yang diakui satu-satunya negara.

Kita kita mendengar “Peta Palestina dihapus di Google” sejak kapan Google pakai peta Palestina..?

Sejak kapan Google mencantumkan Palestina sebagai sebuah Negara..?

Mereka tidak diakui karena secara hukum Dunia itu bukan sebuah Negara yang Negara Cuma Israel. Maka kita lihat sekarang Israel yang dicantumkan di Peta karena yang diakui sebagai Negara adalah dia, siapa yang mengakui disebagai Negara..? PBB...

PBB adalah bidannya, maka dari itu jika mengharap PBB menyelesaikan masalah Palestina itu tidak akan mungkin, menyelesaikan masalah di Baitul Maqdis itu tidak mungkin karena mereka yang membuat masalah diawal, jadi teman-teman sudah paham.

Kenapa PBB bisa begitu..

Karena mereka didukung, didukung oleh siapa..? didukung oleh Amerika, Inggris, mereka didukung oleh kebanyakan orang-orang penguasa di Dunia. Sementara orang-orang Muslim dan penguasa-penguasanya hanya bisa diam melihat hal yang seperti ini, kalaupun ada yang berbicara Alhamdulillah, maka yang berbicara ini posisinya terjepit dan tidak bisa berbicara lantang kenapa..?

Mereka tidak bisa mengerahkan pasukan Militer kesana karena bertentangan dengan Hukum Internasional. Maka ini yang bisa kita lihat pada saat ini, pada Januari 2009 misalnya ketika orang-orang Israel Laknatulloh menunjukan kebiadabannya sekali lagi kepada Kaum Muslimin dengan menghujani Kaum Muslimin dengan Rudal-Rudal dengan senjata-senjata Kimia yang sangat tidak manusiawi tapi tetap saja dibela oleh Amerika, Obama bisa berkomentar “Israel have is Righ..” kenapa..?

Karene ketika munculnya dia, ketika dia ingin jadi Presiden dia berpidato didepan aipac, dan mengatakan komitmennya untuk mendukung orang-orang Israel dan mendukung pemunkhtahiran senjata-senjata Israel sebesar 30 Miliar USD. Itu yang dijanjiakan Amerika terhadap pemerintah Israel.

Dan mereka menggunakannya sebagai komitmen, kalau mau jadi Presiden harus dukung Israel kalau tidak dukung Israel susah jadi Presiden, Kenapa.?

Karena tidak didukung oleh komunitas Israel atau tidak didukung oleh komunitas Yahudi, lalu bagaimana dengan penguasa-penguasa Muslim..?

Itu yang membuat kita miris, kok bisa ada orang – orang Muslim justru diam ketika melihat saudara-saudara Muslim terdzolimi dengan kata-kata itu bukan Negara saya, bahkan Mesir menghalangi orang-orang yang mau mengungsi menghalangi suplay air bersih dan menghalangi suplay logistik kesitu.

Bahkan Negeri-negeri lain pun tidak peduli melihat kondisi yang seperti itu seolah- olah tutup mata padahal mereka sama-sama orang Arab padahal mereka sama-sama Muslim, mereka AL-Qurannya sama, Kiblatnya sama, Rosulnya sama tetapi mereka tidak bisa berbuat apapun bahkan cenderung diam bahkan bekerja sama dengan penjajah-penjajah Israel ketika Kaum Muslimin sedang dibunuh disitu.

Ini adalah sesuatu yang miris sekali, maka apa yang bisa kita lakukan.? Ketika melihat semua ini tidak ada yang bisa kita lakukan, yang bisa kita lakukan adalah sesuatu yang tidak essensial seperti berdoa dan berdonasi mungkin sharing perkara-perkara yang seperti ini tidak ada yang bisa kita lakukan daripada itu kenapa..?

Kalau teman-teman menyimak dari awal kita jadi mengetahui permasalahan Kaum Muslimin karena mereka tidak bersatu, karena mereka tidak bersatu mereka tidak punya kekuatan, kenapa mereka tidak punya kekuatan? Karena mereka tidak mempunyai kepemimpinan.

Maka yang bisa menyelesaikan permasalahan Palestina, permasalahan Baitul Maqdis adalah ketika Kaum Muslimin bersatu dan mereka mempunyai kepemimpinan sehingga mereka terorganisir dengan kekuatan mereka.

Itu yang terjadi pada masa-masa yang lalu ketika orang-orang Yahudi tidak bisa berbuat apapun, mereka tidak bisa menyerang Kaum Muslimin, mereka tidak bisa menakut-nakuti kaum Muslimin, mereka tidak bisa berbuat seenaknya ketika kaum Muslimin masih mempunyai kekuatan pada masa lalu dibawah kekuasaan Utsmani itu.

Maka tidak ada yang bisa menyentuh Baitul Maqdis, karena kaum Muslimin akan membela dengan darah mereka, kaum Muslimin akan membela kehormatan negeri mereka dengan seluruh kekuatan yang mereka punya.

Tapi sekarang ketika itu tidak ada maka kita tidak bisa berbuat apapun karena kita tidak mempunya kekuatan kita tidak mempunyai persatuan. Lalu bagaimana caranya? Mengacu kepada Rosululloh shallallahu alaihi wasallam :

Yang pertama adalah : kita berjihad secara Ilmu, pahami tentang Baitul Maqdis mengerti tentang Baitul Maqdis, Pahami tentang Palestina apa yang kita perjuangkan sebenarnya perjuangan apa yang tidak berbuah, perjuangan mana yang dilakukan oleh Rosululloh shallallahu alaihi wasallam misalkan, jika orang tidak mengerti terhadap masalah ini maka mereka akan minta “mari kita kembali kepada masa 1947” yaitu ketika PBB membagi wilayah ini menjadi 2 yaitu wilayah Israel 55% wilayah Palestina 45% ini SALAH karena mereka tidak mengerti kok malah diperjuangkannya ketika wilayah terjadi perampokan,

Ibarat ada orang yang tiba-tiba masuk rumah kita kemudian tamu itu bilang “saya bawa surat dari RT, bahwa yang dikatakannya rumah ini harus dibagi dua, kamu tinggal di WC dan dapur saya tinggal di selebihnya” memangnya kita terima jika demikian..? itu perampokan dan penjajahan kok kita menerika yang seperti itu..

Kok umat muslim menyuruh ke 1947, tentu kita tidak mau, kita tidak mau wilayan 1967 apa lagi setelah perang 6 hari, kita tidak mau wilayah yang sekarang bahkan kita tidak mau wilayan sebelum partisi UN.

Yang kita mau itu adalah wilayah kaum muslimin, penjajah harusnya di enyahkan orang yang merampok harusnya tidak boleh disitu, ini adalah solusi sebenarnya dari penjajah yaitu dibebaskan seperti Umar bin Khotob membebaskan Baitul Maqdis sebagaimana Salahudi Al Ayubi membebaskan Baitul Maqdis.

Jadi, penjajah itu bukan Negosiasi tapi penjajah itu harusnya diusir sebagaimana penjajah Belanda diusir dari Nusantara bukan bernegosiasi

Yang kedua adalah : Jihad Negosiasi atau Jihad Politik, dilakukan Rosululloh selama 2 tahun mengirimkan surat-surat dan bernegosiasi penguasa-penguasa di Baitul Maqdis dan seterusnya, lalu setelah itu baru Rosululloh menempuh Jihad Militer yang berakhir dengan pembebasan Baitul Maqdis di jamannya Umar bin Khotob pada tahun 638 M.

Ini adalah sebuah pengetahuan bagi kita yang ingin sharing. Jadi kita mengerti kenapa Palestina bermasalah atau Baitul Maqdis itu bermasalah lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan Problem Baitul Maqdis secara permanen yaitu membangun kekuatan itu dan membangun persatuan dan membangun kepemimpinan.

Lalu apa yang bisa kita lakukan sekarang tidak lain hanyalah DOA, DONASI dan SHARE pengetahuan tentang Baitul Maqdis agar kita tidak menjadi orang-orang yang memperhatikan Baitul Maqdis ketika mereka menangis dan berteriak ketika mereka di Bom, dihujani dengan Peluru atau dibunuh didepan mata kita, sehari lagi kita menunda kebangkitan Islam sama saja kita memberi waktu kepada penjajah Zionis biadab itu untuk membunuh saudara kita di Palestina.

Mungkin Alloh sedang memberi pelajaran kepada kita agar kita menoleh kepada mereka ditengah kesibukan kita. Mudah bagi Alloh membebaskan mereka tapi bukan itu ceritanya, ceritanya adalah Alloh memberikan kesempatan kepada kita untuk muncul kesatria-kesatria diantara kita, memperhatikan mereka, senantiasa mengisi hati kita dengan Baitul Maqdis kiblat pertama kita, agar besok ketika diperlukan perjuangan yang lebih besar maka kita sudah siap dengan ilmu-ilmu tsaqofah kita tentang Baitul Maqdis. MARI KITA BERJIHAD DENGAN APA YANG KITA PUNYA.

 وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

SEMOGA BERMANFAAT..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina (Part 1)

  Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina   اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.             Saudaraku yang dirahmati Alloh, tentu saja ketika kita dihadirkan atau disodorkan berita-berita mengenai Baitul Maqdis tidak sedikit diantara kita yang merasa bingung, merasa kurang referensi, merasa tidak memiliki banyak informasi tentang kejadian-kejadian yang muncul di Baitul Maqdis, kenapa bisa muncul..?   Karena itulah kami berfikir baik kiranya kami memberikan sebuah sharing tentang

Alasan Kaum Muslimin Tidak Terpanggil Hati Dan Jiwanya

  MENGAPA HARUS PALESTINA اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya. Saudaraku yang dirahmati Alloh. Mengapa Harus Palestina..? Ada beberapa alasan, tidak sedikit kaum Muslimin yang tidak terpanggil hati dan jiwanya disaat banyak saudara mereka yang teraniaya, “mengapa memikirkan yang jauh disana? Disini juga banyak yang menderita” kalimat tersebut sering kita dengar. Ada juga disaat ribuan darah Kaum Muslimin ditumpahkan orang kafir masih sempat mengeluarkan melarang berdemo membela Palesti