Langsung ke konten utama

Pernikahan Membawa Petaka

Semua orang memimpikan kebahagiaan dalam pernikahannya, Istri yang Sholehah, Qonaah, Sabar, Penyanyang, dan lain sebagainya.

Namun ada suatu pernikahan justru membawa kesengsaraan atau petaka bagi kita.

Bagaimana kepribadian teman-teman sekalian, apakah rajin sholat?, sholat sunnahnya banyak?, Puasanya juga banyak?, Sedekahnya banyak?

Bahkan sampai dilabelkan Ibadahnya luarbiasa, lalu apa sebab pernikahan yang membawa petaka itu.?

Rosululloh shallallahu alaihi wasallam pernah bertanya kepada seorang perepmpuan (seorang ibu) “Bagaimana keadaanmu, perasaanmu,keridhoanmu atau hubunganmu terhadap anakmu?”

Kemudian ibu itu menjawab “Wahai Nabi, sesungguhnya saya itu masih memendam satu rasa marah atau dibuat marah oleh anakku”

Teman-teman sekalian, dari kejadian diatas perlu dicatat seorang anak rajin beribadah dan hanya satu kali membuat ibunya marah, lalu apa yang  membuat perempuan tersebut marah, kecewa, sakit hati terhadap anaknya..?

Satu dosa yang bisa menggugurkan amalan atau Dosa yang sangat fatal bahkan sampai tidak bisa di Talqin ketika sakaratul maut yaitu Pernah Sekali membuat orangtua marah atau kecewa.

Kemudian Rosululloh shallallahu alaihi wasallam bartanya kepada Perempuan itu “Apa yang membuat engkau marah dan kecewa wahai ibu?”

Ibu itu menjawab “Wahai Rosululloh, saya itu marah karena LEBIH MEMENTINGKAN ISTRINYA DARIPADA IBU KANDUNGNYA SENDIRI”

Pernah sesekali menomor satukan Istri daripada Ibunya sendiri yang sudah melahirkan dan membesarkannya.

Teman-teman semua, kisah tersebut menggambarkan betapa pentingnya sosok Ibu bagi anak (khususnya Laki-Laki) lebih dari siapapun termasuk Istri.

Dan bisa menyebabkan amalan kita hilang dikarenakan membuat marah atau kecewa seorang ibu.

Tanya kepada diri sendiri wahai sahabatku, berapa kali kita membuat orang tua kita marah dan kecewa, khususnya mementingkan Istri daripada ibu kandung kita sendiri, pernahkah kita membelikan pakaian untuk istri lebih bagus dari apa yang kita kasih ke ibu kita? Pernahkah kita mementingkan Istri ketika ibu kita sedang membutuhkan? Ketika sakit? Pernahkah memberikan oleh-oleh untuk ibu ketika sepulang dari luar kota atau lebih mementingkan oleh-oleh untuk istri.?

 

Naudzubillah, semoga Alloh mengampuni Dosa-Dosa kita..

Suami ketika sudah menikah tetap bakti ke orangtua (Ibu Kandung) sedangkan Istri ketika sudah menikah berbakti kepada Suami, (Selama suami tidak memerintahkan kepada Kemaksiatan).

Sholat kita, Puasa kita dan amalan kita yang lainnya akan sia-sia ketika kita meninggal tetapi orangtua masih Murka. Sayang ke Istri Wajib, tapi sayang ke orangtua lebih wajib

 Link Video : Pernikahan Membawa Petaka

SEMOGA BERMANFAAT


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina (Part 1)

  Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina   اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.             Saudaraku yang dirahmati Alloh, tentu saja ketika kita dihadirkan atau disodorkan berita-berita mengenai Baitul Maqdis tidak sedikit diantara kita yang merasa bingung, merasa kurang referensi, merasa tidak memiliki banyak informasi tentang kejadian-kejadian yang muncul di Baitul Maqdis, kenapa bisa muncul..?   Karena itulah kami berfikir baik kiranya kami memberikan sebuah sharing tentang

Alasan Kaum Muslimin Tidak Terpanggil Hati Dan Jiwanya

  MENGAPA HARUS PALESTINA اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya. Saudaraku yang dirahmati Alloh. Mengapa Harus Palestina..? Ada beberapa alasan, tidak sedikit kaum Muslimin yang tidak terpanggil hati dan jiwanya disaat banyak saudara mereka yang teraniaya, “mengapa memikirkan yang jauh disana? Disini juga banyak yang menderita” kalimat tersebut sering kita dengar. Ada juga disaat ribuan darah Kaum Muslimin ditumpahkan orang kafir masih sempat mengeluarkan melarang berdemo membela Palesti