Langsung ke konten utama

Alasan Kaum Muslimin Tidak Terpanggil Hati Dan Jiwanya

 

MENGAPA HARUS PALESTINA

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.

Saudaraku yang dirahmati Alloh. Mengapa Harus Palestina..?

Ada beberapa alasan, tidak sedikit kaum Muslimin yang tidak terpanggil hati dan jiwanya disaat banyak saudara mereka yang teraniaya, “mengapa memikirkan yang jauh disana? Disini juga banyak yang menderita” kalimat tersebut sering kita dengar.

Ada juga disaat ribuan darah Kaum Muslimin ditumpahkan orang kafir masih sempat mengeluarkan melarang berdemo membela Palestina. Maka pertanyaannya adalah kenapa sikap manyoritas itu bisa terjadi? Kenapa Kaum Muslimin bisa Apatis? Bisa tega mengatakan hal seperti itu.

Dua hal yang pasti mengapa ada statment seperti diatas itu yaitu mengapa memikirkan Palestina tidak memikirkan yang disini. Mengapa kaum Muslimin tidak peduli dengan saudaranya baik yang dekat maupun yang jauh.

Yang PERTAMA adalah LEMAHNYA IMAN, Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda :

عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ” رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

[HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45]

Redaksinya adalah Tidak beriman, bagaimana jika ada kepedulian namun sedikit..?

Itu adalah indikator lemahnya iman dan jika tidak ada kepedulian berarti tidak beriman.

Kemudian yang KEDUA adalah minimnya pengetahuan tentang membela agama. Karena terjadi distorsi makna Agama dan terjadi kesalah pahaman tentang Urgentnya masalah agama. Jadi cara berpikirnya masih keliru mengenai Agama.

Diantaranya adalah bahwa semua agama itu sama, itu sama saja mengganggap agama adalah pelengkap hidup. Ini adalah kesalahan fatal karena agama dianggap pelengkap hidup maka muncullah pernyataan seperti itu. Jika orang sudah memandang agama sebagai pelengkap hidup maka tidak peduli lagi. Ibarat seperti memakai kaos, ada orang yang tidak peduli sama sekali, hal tersebut karena kaos bersifat pelengkap saja.

Makanya perlu bagi kita untuk memiliki pola pikir bahwa agama itu adalah satu hal yang mendasar dalam Hidup. Tapi perlu diketahui bahwa agama dari awal itu sudah diremehkan.

Contoh : jarang ada orang tua mengajari anaknya beragama, kalau hasil ujian nasionalnya jelel, orang tua khawatirnya luar biasa. Tapi jikalau tidak bisa membaca Al-Quran atau mengaji itu tidak begitu khawatir. Padahal skill setiap anak berbeda-beda apa yang kita dapatkan ketika dewasa dari ilmu yang kita pelajari sedari kecil.

Itu salah satu contoh sudah salah dari awal pemikirannya kalau tidak Imannya yang lemah maka perintah menegakan Agamanya yang lemah

 

Link Video : Alasan Kaum Muslimin Tidak Terpanggil Hati Dan Jiwanya

SEMOGA BERMANFAAT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina (Part 1)

  Sejarah Baitul Maqdis – Akar Krisis Palestina   اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Alhamdulillah puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala yang menciptakan manusia dan memberi petunjuk berupa Al-Quran dan pada suatu saat kita akan kembali pada-Nya, Sholawat serta salam kita curahkan kepada Rosululloh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan kita berharap ketika kembali kepada Alloh subhanahu wa ta'ala kita adalah orang yang diakui oleh Rosululloh Muhammad shallallahu alaihi wasallam dari sebagian daripada umatnya.             Saudaraku yang dirahmati Alloh, tentu saja ketika kita dihadirkan atau disodorkan berita-berita mengenai Baitul Maqdis tidak sedikit diantara kita yang merasa bingung, merasa kurang referensi, merasa tidak memiliki banyak informasi tentang kejadian-kejadian yang muncul di Baitul Maqdis, kenapa bisa muncul..?   Karena itulah kami berfikir baik kiranya kami memberikan sebuah sharing tentang